Beberapa tahun terakhir, aspek-aspek seperti manipulasi dan perdagangan yang adil dipasar keuangan semakin diawasi oleh regulator pelat merah, dan perdagangan frekwensi tinggi atau high-frequency trading (HFT) ditengarai menjadi penyebab praktek tidak adil meski regulasi eksekusi terbaik sudah diterapkan di AS dan Eropa
Seiring evolusi teknologi dan pasar keuangan, bersamaan dengan panduan dari regulator, kebutuhan akan eksekusi order terbaik dengan standar tinggi pada pasar tak terpusat seperti valuta asing (Forex) semakin signifikan, oleh karena itu Financial Commission menyoroti beberapa pendekatan atas tantangan ini diseluruh pasar valas.
Exchange lawan off-exchange
Tidak seperti bursa (exchange), dimana buku order terpusat atau proses bid/ask distandarisasi dalam menemukan harga, pada pasar over-the-counter (OTC) valuta asing (forex), dealer membuat pasar secara mandiri dan menarik harga dari berbagai sumber (off-exchange).
Kebijakan Eksekusi Terbaik
Ada beberapa kebijakan eksekusi terbaik saat ini contohnya di Pasar Saham AS, ada kebijakan yang disebut National Best-bid Best-offer (NBBO), sementara Eropa memiliki model eksekusi terbaiknya sendiri yang berlaku dipasar, di Financial Instruments Directive (MiFID). Kebijakan diatas merupakan komponen utama dalam regulasi layanan keuangan dan dirancang untuk memastikan investor terlindungi, harga transparan dan adanya persaingan sehat antar lantai perdagangan ditengah-tengah meningkatnya jumlah pasar yang terfragmentasi (terpecah).
Ide Umum Kebijakan Eksekusi Terbaik
Eksekusi terbaik ditujukan agar setiap perusahaan mau mengambil langkah-langkah proporsional demi tercapainya hasil terbaik untuk nasabah, dengan mempertimbangkan keseluruhan faktor yang mempengaruhi eksekusi order ketika diperdagangkan pada instrument keuangan dengan mengatasnamakan nasabah. Perusahaan wajib bertindak sebanyak mungkin demi kepentingan nasabah ketika menerima dan meneruskan order nasabah untuk dieksekusi diperusahaan lain.
Sifat Pasar FX
Di Amerika, kebijakan eksekusi terbaik tidak memiliki pengaruh kepasar Valas, sementara arahan MiFID Eropa mensyaratkan penyatuan aplikasi kebijakan eksekusi terbaik kesemua pasar. Kenyataannya sifat desentralisasi pasar forex membuat tugas ini sulit diterapkan dan menimbulkan kesalahpahaman sistematis antara dealer dan regulator.
Akan tetapi pada situasi market maker adalah sebuah bank, perusahaan investasi atau dealer sendiri, pihak perusahaan cenderung mengutip harga untuk klien sedekat mungkin dengan harga pasar interbank ketika mengeksekusi order. Sehingga mereka tetap bersaing, termasuk dalam penetapan spread, yang ditambahkan sebagai komisi.
Kondisi ini terjadi karena tidak ada satu harga sentral yang mewakili pasar yang sesungguhnya, disaat itu. Akibatnya campuran beberapa harga utama biasanya digunakan sebagai indikator untuk melihat kemana mayoritas dealer interbank berdagang. Berkat teknologi yang terus berevolusi, tingkat perbedaan disemua provider utama sangatlah kecil, indikasi tingginya efisensi dipasar.
Harga Asal
Harga bisa berasal dari berbagai platform seperti EBS, Reuters, dan sistem pencocokan antar dealer lainnya, dimana perbankan dan mitra pengimbang dapat saling berdagang satu sama lain. Harga-harga dari sumber seperti ini hampir seketika disebarluaskan keseluruh pasar valas melalui perantara-perantara dan penyedia data harga, dan mencapai broker dan perusahaan lainnya yang menggunakan data real-time fx untuk bisnis mereka.
Pengertian Perdagangan Yang Adil di Forex?
Perdagangan yang adil dipasar valas mengandung makna ketika harga yang ditawarkan dan tersedia pada broker diperlihatkan kepada nasabah broker tanpa ada perubahan / intervensi (kecuali spread dan komisi), tanpa melihat posisi mitra pengimbang dan nasabah disaat itu.
Ide eksekusi terbaik menerapkan konsep «legitimate reliance» atau ketergantungan yang sah. Konsep ini dapat diterapkan pada nasabah (retail) non-profesional. Seperti ada sebuah aturan yang mewajibkan perusahaan bertindak sebanyak mungkin atas nama nasabah, tapi nasabah tidak mengendalikan proses eksekusi dan dipaksa bergantung kepada perusahaan.
Pada sebagian besar kasus, perusahaan menerima order dari nasabah dan mengeksekusinya dengan pihak ketiga (bursa, dealer dan mitra pengimbang lainnya), pada kasus seperti itu perusahaan selalu bertindak atas nama nasabah dan sebagai gantinya nasabah memiliki «legitimate reliance» ketergantungan yang sah bahwa perusahaan bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik nasabah.
Akan tetapi, bahkan dalam situasi dimana perusahaan bertindak sebagai mitra pengimbang dalam transaksi, perusahaan masih bisa bertindak sesuai dengan kepentingan nasabah dan tunduk pada aturan eksekusi terbaik, meski kenyataannya dalam kasus seperti itu nasabah tidak memiliki ketergantungan yang sah «legitimate reliance».
Contohnya seorang nasabah memiliki harga terbaik pada platformnya yang ditampilkan oleh beberapa market-maker, nasabah menerima sebuah harga dan melakukan transaksi, akan tetapi eksekusi tidak dilaksanakan oleh market-maker tertentu.
Pengertian Perdagangan Yang Tidak adil dalam Forex?
Regulator AS dan Eropa memberikan perhatian khusus tentang cara yang harus ditempuh ketika terjadi slippage harga (perbedaan antara harga yang tercantum diorder dengan harga eksekusi), disaat perusahaan melakukan perdagangan tidak seimbang / tidak adil ketika volatilitas (kerapuhan) pasar meningkat dan harga berubah secara intensif. Secara khusus, regulator tidak senang karena perusahaan ingin meraup keuntungan dari nasabah ketika terjadi slippage harga. Ini adalah sebuah situasi dimana harga bergerak melawan nasabah pada periode waktu ketika nasabah menempatkan order dan eksekusinya.
Untuk mencegah praktek seperti ini, regulator memperkenalkan sebuah aturan yang mewajibkan dealer menggunakan parameter identik atas kemungkinan slippage harga tanpa melihat arah pasar. Requote, jika berlaku, harus dilakukan dua kali, ketika harga bergerak melawan nasabah dan ketika harga bergerak menguntungkan nasabah.
Penting bagi perusahaan memiliki bukti bahwa slippage memang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal (data pasar delay (tunda), kecepatan koneksi internet, volatilitas (kerapuhan) yang berlebihan dipasar dll.), bukan keadaan yang dibuat-buat perusahaan.
Sayangnya, meski regulator sudah berusaha secara konstan untuk melindungi investor privat dan memastikan perdagangan adil, sifat pasar valas lah yang menunjukkan tabiat aslinya. Valas adalah pasar yang sarat teknologi dan cepat. Regulasi kejar mengejar dengan inovasi. Awalnya ketika bicara valas/forex itu maksudnya detik dan pip, tapi hari ini ketika bicara forex, maka yang muncul adalah milidetik dan harga pip fraksional.
Tidak ada pendekatan yang kompak dari regulator untuk memecahkan permasalahan terkait dengan perdagangan yang adil, meski hal ini bukanlah permasalahan yang terlalu rumit bagi nasabah dan/atau broker, tapi selalu saja gagal untuk memastikan semua broker mau mengeksekusi order nasabah dengan adil.
Lebih dari sekedar eksekusi terbaik
Financial Commission memiliki keahlian yang mendalam ketika berhadapan dengan sejumlah besar keluhan yang terkait dengan eksekusi harga dan dengan memahami sifat pasar FX dan bagaimana broker beroperasi, kami mampu memproses keluhan terkait dengan sangat efisien baik untuk broker dan nasabahnya.
Ada banyak isu yang membutuhkan penyelesaian tidak hanya kepatuhan pada kebijakan eksekusi terbaik, tapi juga kepatuhan pada standar tertinggi dan praktek terbaik di industri ini. Namun semuanya mungkin jika broker secara sukarela patuh kepada standar etika tertinggi sehingga nasabah dapat mengandalkan harga dan eksekusi yang adil.
Penyelesaian keluhan yang efektif
Ketika nasabah mengeluhkan eksekusi perdagangan, Financial Commission mengambil pendekatan sistematis dimulai dari menganalisa situasi pasar dan perilaku harga aset ketika kejadian. Ini adalah langkah awal yang membantu mengevaluasi (secara hati-hati) semua faktor yang bisa mempengaruhi merosotnya kondisi perdagangan (spread melebar, tertundanya eksekusi order, price slippage dll) ketika transaksi. Tahapan kedua mempelajari Perjanjian Nasabah, syarat dan ketentuan, yang menjadi dasar hubungan antara nasabah dengan broker.
Temuan dan Keputusan
Tahapan berikutnya adalah penyelidikan bukti-bukti yang disediakan oleh berbagai pihak dan analisa harga dimana transaksi dieksekusi. Komisi akan meminta data dari penyedia harga, yang digunakan oleh dealer, termasuk melakukan analisa perbandingan terhadap beberapa market maker terkemuka dipasar valas/forex untuk mendapatkan kesepahaman visi harga pasar yang adil dari sebuah aset ketika kejadian.
Tahapan keempat meliputi analisa data historis sistem, pada waktu apa dan harga berapa dan harga berapa yang dimasukkan kedalam platform, harga berapa yang diberikan kepada klien, kapan order dikirimkan, kapan dieksekusi dan pada harga berapa.
Akhirnya, kasus akan ditinjau oleh Komite Penyelesaian Perselisihan (Financial Commission’s Dispute Resolution Committee (DRC)) dimana pertimbangan lebih lanjut dibuat dan keputusan akhir diambil dalam rangka menentukan pihak yang bersalah dan pertanggung jawaban apa yang harus mereka emban/selesaikan.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang keuntungan menjadi anggota Financial Commission, hubungi perwakilan kami atau kunjungi financialcommission.org.