Kode FX Global

The Financial Commission / Berita/Event / Berita Perusahaan / Kode FX Global

Mulai dari manipulasi mata uang sampai standar eksekusi terbaik

Pasar valuta asing global mengalami perubahan bertahap pada tingkatan tertinggi yang nantinya menuntun kepada peningkatan integritas para pelakunya termasuk dealer-dealer utama dan trader ritel individu di beberapa bulan dan tahun ke depan.

Sementara itu, para pembuat kebijakan tengah bekerjasama di berbagai wilayah mewakili industri fx global dalam menstandarisasi praktek terbaik bagi para dealer utama dan perbankan agar melaksanakan tindakan yang adil dan etis di level interbank.  

Apa yang memicu perubahan ini?

Adanya desakan untuk mereformasi pasar valuta asing setelah terjadi penyelidikan besar-besaran (baru-baru ini dan berikutnya) atas manipulasi harga valuta asing pada beberapa perbankan besar dan banyak dealer beberapa tahun terakhir.

Kode FX Global diciptakan untuk menstandarisasi pendekatan praktek terbaik di pasar FX, memastikan terlaksananya eksekusi terbaik disaat yang sama mencegah manipulasi harga pasar, merupakan beberapa dari keuntungan dari penerapan kode ini.

Upaya ini dipelopori lewat Bank for International Settlements (BIS) yang berada dibawah Foreign Exchange Working Group (FXWG) dan bekerjasama dengan badan regulator lainnya termasuk the Federal Reserve wilayah New York.

Fase pertama kode ini diluncurkan secara terbatas pada pertengahan 2016, membuka kesempatan kepada berbagai perusahaan menerapkan kode etik secara suka rela, sementara edisi kedua kode ini akan dimutakhirkan di semester pertama 2017. Kode ini bagaikan program percontohan besar yang membantu regulator dan peserta dalam mengumpulkan umpan balik demi perbaikan di masa depan.  

Kemajuan di tingkat interbank

Beberapa perbankan dan dealer sudah ada yang menyatakan hanya akan berdagang dengan dealer yang mematuhi kode. Ini merupakan indikasi adanya dampak positif dan bisa dijadikan acuan oleh para regulator karena program percontohan ini mendapatkan banyak umpan balik dari industri sepanjang tahun pertama operasi suka rela.

Satu ukuran cocok untuk semua

Seandainya regulator pasar keuangan mencoba untuk menyeragamkan seperangkat aturan untuk mengatur penciptaaan dan penyebaran harga FX termasuk pengeksekusian order terhadap harga pasar yang berlaku, maka Kode FX Global merupakan tempat yang tepat untuk mengulas data seperti itu.

Regulator seperti FCA sudah memiliki bermacam program yang sudah berlangsung termasuk studi yang FCA lakukan terhadap semua anggotanya, last-look (sebuah mekanisme untuk mengecek apakah permintaan perdagangan dibuat sesuai dengan toleransi harga yang sesuai untuk eksekusi), time-stamping (urutan karakter atau informasi terkode yang langsung dikenali ketika sebuah kejadian terjadi, biasanya menunjukkan tanggal dan waktu dihari tersebut, kadang-kadang begitu akurat sampai menunjukkan detik) dan proses mark up rate (menambahkan spread) adalah beberapa wilayah yang menjadi perhatian FCA.

Kebutuhan akan solusi

Laporan terbaru BIS yang dikutip oleh Reuters mengatakan ada peningkatan ledakan volatilitas dan flash events (pergerakan dan pembalikan harga yang begitu ektrim dalam waktu beberapa menit saja) dan menciutnya volume fx dapat menyebabkan resiko stabilitas. Ini artinya reformasi pasar signifikan dapat membantu meningkatkan integritas pasar dan disaat yang sama membantu efisiensi operasi. Memperbaiki kerangka kerja pasar seharusnya membantu regulator dalam mengawasi praktek eksekusi yang ketat sementara mendorong perusahan menepati peraturan.

Trader ritel menjadi fokus

Bagi trader ritel, pasar FX dapat menjadi gelombang masuknya peserta pasar yang baru karena integritas pasar terus meningkat berkat berbagai inisiatif yang tengah dijalankan termasuk penurunan leverage yang cukup penting sehingga resiko perdagangan pun menurun jika dibandingkan dengan basis satu dolar dengan dolar dalam format daya beli pada akun margin.

Meski Kode FX Global tengah berlangsung di tingkat interbank, seiring waktu hal ini akan menjangkau broker-broker daring dan pelaku pasar lainnya dan akhirnya mempengaruhi trader ritel dimana eksekusi terbaik dari sebuah broker dapat di verifikasi lebih mudah.

Tantangan tingkat menengah

Wilayah lainnya yang menjadi perhatian mengacu pada temuan FCA berkaitan dengan praktek ‘last-look.’

Mirip dengan slippage asimetris, last-look merupakan suatu bentuk eksekusi asimetris. Ketika sebuah order diterima oleh dealer dari klien untuk dieksekusi, ketimbang mengeksekusinya secara langsung pada rate yang telah ditampilkan atau pada rate yang tersedia saat itu, dealer malah memutuskan apakah rate sudah berubah pada tingkat yang tidak menguntungkan – akhirnya berujung membatalkan atau melakukan re-quote terhadap order tadi.

Praktek mencemaskan lainnya, yang telah menjangkiti trader di industri FX selama bertahun-tahun dan baru saja mendapat sorotan regulator adalah “stop-hunting”, atau  ketika sebuah perusahaan secara sewenang-wenang memperlebar harga permintaan dan penawaran untuk memicu order stop-loss dari sisi nasabah.

 

Financial Commission menyambut baik upaya yang tengah berjalan melalui Kode FX Global dan mendukung upaya sukarela dan menyeru semua broker untuk bergabung sebagai anggota dimana mereka bisa menunjukkan komitmen tunduk terhadap aturan yang dibuat bersama sambil memenuhi panduan yang wajib dipegang teguh oleh para anggota demi melayani nasabah dengan baik.

Share This Story, Choose Your Platform!