[fusion_builder_container hundred_percent=”no” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” enable_mobile=”no” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” margin_top=”” margin_bottom=”” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ spacing=”” center_content=”no” hover_type=”none” link=”” min_height=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”left top” undefined=”” background_repeat=”no-repeat” border_size=”0″ border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” padding_top=”0″ padding_right=”0px” padding_bottom=”0px” padding_left=”0px” margin_top=”” margin_bottom=”” animation_type=”” animation_direction=”left” animation_speed=”0.3″ animation_offset=”” last=”no”][fusion_text]
The Financial Commission is not accepting applications for ICO Certification at this time.
[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container][fusion_builder_container hundred_percent=”no” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” enable_mobile=”no” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” margin_top=”” margin_bottom=”” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ spacing=”” center_content=”no” hover_type=”none” link=”” min_height=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”left top” undefined=”” background_repeat=”no-repeat” border_size=”0″ border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” padding_top=”25px” padding_right=”0px” padding_bottom=”0px” padding_left=”0px” margin_top=”” margin_bottom=”” animation_type=”” animation_direction=”left” animation_speed=”0.3″ animation_offset=”” last=”no”][fusion_tabs design=”classic” layout=”horizontal” justified=”yes” backgroundcolor=”” inactivecolor=”” bordercolor=”” icon=”” icon_position=”” icon_size=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””][fusion_tab title=”Tentang ICOs” icon=””]
Berinvestasi di ICO merupakan bentuk paling spekulatif dari modal usaha (venture capital), sebanding dengan private-placements (penempatan sejumlah modal) yang terjadi sebelum perusahaan mencari tambahan modal melalui initial Public offering (IPO) dengan mendaftarkan perusahaan di bursa; akan tetapi, ada banyak perbedaan (dan resikonya meningkat) pada pendanaan-crypto dibandingkan dengan metode-metode tradisional.
Statistik ICO Saat Ini
Akhir-akhir ini, investor membanjiri ICO berkat prospek produk-produknya yang diajukan dibangun pada sistem yang berjalan pada Distributed Ledger Technology (DLT) juga dikenal dengan teknologi blockchain yang diperkirakan oleh banyak orang sebagai revolusioner, yang menyebabkan naik tajamnya pendanaan ICO akhir-akhir ini seperti terlihat pada grafik CoinDesk berikut.
(Klik untuk lihat)
Karena pengembang teknologi berupaya mengintegrasikan token digital (kontrak pintar) ke pengalaman pengguna (user experience) produk/layanan mereka yang terintegrasi dengan blockchain, pendanaan-kripto melalui ICO muncul sebagai alternatif bagi pendanaan tradisional.
Persaingan Mata Uang Kripto
Teknologi Blockchain membantu menjalankan mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC), yang baru-baru ini menembus kapitalisasi pasar lebih dari $70 juta di Agustus 2017. Protokol blockchain Bitcoin menggunakan sistem kunci publik/pribadi, dimana masing-masing alamat kunci publik (alamat bitcoin) dikendalikan menggunakan kunci pribadi dan tidak membutuhkan pihak ketiga terpercaya untuk mengirimkan Bitcoin ke alamat Bitcoin karena keseluruhan jaringan melakukan verifikasi dengan sendirinya untuk setiap transaksi.
Komponen peer-to-peer tak terpercaya (oleh karena keandalan sistemnya) ini adalah salah satu daya tarik utama teknologi Blockchain yang membantu pertumbuhan Bitcoin. Kutipan dibawah ini bisa dilihat di kertas putih proposal protokol asli Bitcoin yang membuat blockchain mungkin diterapkan.
sumber: Bitcoin.org
(Klik untuk lihat)
Bitcoin disokong oleh para penambang yang membantu proses transaksi diseluruh jaringan terpusat Bitcoin dan sebagai gantinya mereka mendapat upah. Banyak mata uang kripto lainnya menggunakan pendekatan yang sama dalam memberi kompensasi kepada penambang dan memvalidasi berbagai transaksi pada blockchain mereka sendiri, tapi protokol mereka mungkin saja berbeda termasuk metode pengambilan keputusan. Perbedaan-perbedaan ini yang mendorong lebih banyak inovasi pada teknologi blockchain.
Meningkatnya Minat Mendistribusikan Jaringan Blockchain
Banyak bank global terkemuka dunia, perusahaan modal usaha terkemuka, bahkan pemerintah (dan bank sentral) sudah berinvestasi secara besar pada teknologi blockchain, untuk digunakan pada jaringan distribusi pribadi maupun publik.
sumber: CBInsights
(Klik untuk lihat)
Ketika start-up swasta (perusahaan baru berdiri) dan perusahaan-perusahaan berupaya meningkatkan dana melalui ICO untuk membangun produk-produknya – yang bergantung kepada kontrak pintar yang dijalankan di dalam blockchains tertentu (atau off-chain), maka investor sedang bertaruh untuk menemukan solusi dengan kemungkinan merubah industri-industri diluar keuangan dan masyarakat secara keseluruhan.
Masa Depan yang Terpusat
Janji dibalik distribusi jaringan tak terpercaya adalah mereka dapat mempengaruhi perubahan sosial sambil merubah industri, menurut sebuah makalah riset oleh World Economic Forum (WEF) berjudul Memahami Potensi Blockchain (“Realizing The Potential of Blockchain”) yang diterbitkan pada Juni 2017.
sumber: Satoshi Nakamoto – bitcoin.org
(Klik untuk lihat)
Menurut laporan WEF, delapan pemegang saham yang mempengaruhi ekosistem blockchain ecosystem meliputi pengembang, akademisi, penemu, lembaga swadaya masyaralat LSM), badan pemerintah, modal usaha, perbankan dan jasa keuangan dan terakhir, tapi juga terpenting pengguna individu atau masyarakat.
Didukung oleh Pemangku Kepentingan (saham)
Para pengembang dan penemu yang bekerja untuk menemukan pendekatan terbaik berikutnya secara kolektif membantu mendorong inovasi di bidang ini, mendapat sokongan dana sampai miliaran dolar dari kocek investor institusional dan sekarang investor ritel.
Sebaliknya, pengguna individu, membantu mendorong perubahan melalui interaksi dengan produk dan berpartisipasi di ICO dan dengan menggunakan mata uang kripto yang diintegrasikan ke sistem pasar modal global termasuk perbankan dan investasi pialang daring.
Sebagai tambahan, kapitalisasi pasar mata uang kripto terus melonjak capai level tertinggi baru, hampir tembus $150 miliar dimana nilai Bitcoin mewakili hampir setengahnya, berdasarkan data CoinMarketCap seperti terlihat dalam kutipan dibawah per 17 Agustus 2017.
sumber: CoinMarketcap
(Klik untuk lihat)
Dalam jaringan peer-to-peer kehadiran penengah atau pihak ketiga terpercaya tidak ada, karena transaksi dilakukan, diproses dan diverifikasi oleh orang banyak, banyak ide-ide baru berdatangan yang akan dibangun di atas DLT-yang ditenagai oleh jaringan blockchain, dimana aplikasi potensialnya mencakup industri apapun yang menggunakan teknologi digital.
Para investor membantu mendorong pertumbuhan blockchain dengan cara mendanai berbagai Konsensus termasuk ICO menggunakan modal usaha dan berpotensi menerima insentif, menggunakan produk-produk yang dihasilkan atau layanan yang ingin dibuat emiten ICO, namun masih banyak kendala yang akan dihadapi para pesertanya.
Tantangan ICO bagi Startup dan Investor
Sama seperti banyak startup blockchain yang gagal mengumpulkan dana ditahapan kedua (seri B) setelah sebelumnya melaksanakan pengumpulan dana Seri A, mayoritas perusahaan yang mengumpulkan dana melalui ICO juga bisa gagal atau berhasil mengumpulkan lebih banyak modal atau bisa saja gagal karena nilai tukar anjlok atau produknya ketinggalan. Disamping itu juga ada beberapa laporan, dimana pelaku penipuan menggunakan ICO untuk menguras dana investor, seperti operasi cryptocurrency boiler room berikut.
Hal yang perlu digaris bawahi sebagai tantangan saat ini, ketika Otoritas Kompetisi Italia baru-baru ini mengambil tindakan kepada emiten ICO karena mengirimkan pesan marketing yang tidak berimbang, yang menjanjikan keuntungan menggiurkan bagi investor-investor ICO nya. Selain itu The Monetary Authority of Singapore (MAS) juga mengirimkan peringatan kepada investor token digital di Agustus, yang mengingatkan mereka agar mewaspadai tindakan penipuan (scam) di ICO, yang merupakan upaya untuk membantu melindungi investor.
Ada juga peningkatan penipuan dan skema Ponzi pada produk Ethereum, dimana hampir 10 % dari keseluruhan uang yang berhasil dikumpulkan dari investor melalui ICO akhirnya menjadi korban kejahatan cyber, per Agustus 2017 seperti kutipan dari Chainalysis dibawah ini:
(Klik untuk lihat)
Dilema Penyaringan ICO
Mencari sebuah ICO yang berpotensi sangat sukses di masa depan sangatlah sulit bahkan bagi investor paling cerdas sekalipun (sama seperti berinvestasi secara tradisional di startup), meski ketika produknya kelihatan menjanjikan dan didukung oleh rencana usaha yang orisinil, produk yang telah ada dan tim manajemen berpengalaman. Tantangan ini terus berlipat karena banyak ide-ide bagus dan baru untuk digunakan di blockchain terus bermunculan.
Investor dan perusahaan, mengalami tantangan terjal dan resiko untuk bisa sukses. ICO biasanya didanai oleh investor yang mempertukarkan mata uang kripto (dibeli menggunakan uang fiat) dan sebagai gantinya mendapatkan token digital (koin) dari emiten ICO.
Sementara aset-aset digital seperti mata uang kripto dalam bentuk kontrak pintar dan kontrak pintar dapat mengontrol atau menyimpan token, tidak semua kontrak pintar atau token memiliki nilai inheren (melekat) baik di pasar privat maupun publik dimana pertukaran dan perdagangan mata uang kripto dilakukan.
Jaringan publik blockchain seperti Ethereum berjalan pada kode open-source yang memungkinkan setiap orang meluncurkan kontrak pintar mereka sendiri – dan kode modifikasi dimana token bisa diciptakan dari udara – dan ini semua digunakan sebagai mekanisme pendanaan bagi emiten ICO dalam menyediakan token kepada investor sebagai ganti dari modal yang disetorkan (mirip seperti mengeluarkan saham).
(Klik untuk lihat)
ICO Sangat Spekulatif: Token (Smart Contracts/kontrak pintar)
Beberapa perusahaan di bidang ini tentu saja akan merubah dunia dan beberapa sudah melakukannya, dengan menggunakan teknologi blockchain. Akan tetapi banyak token-token yang ditawarkan melalui ICO akan bertahan atau menjadi tak bernilai, sementara ada yang nilainya bisa tumbuh atau menawarkan kepada pemiliknya keuntungan yang mereka dapatkan dengan mendukung produk perusahaan melalui ICO atau terlibat dalam pengumpulan modal berikutnya.
Penting bagi investor untuk memahami bahwa token digital (yang diciptakan melalui kontrak pintar) tidak selalu menyatakan hak kepemilikan atas aset manapun atau memiliki nilai yang nyata.
Lebih lanjut, seandainya ICO bukanlah scam secara langsung, token masih bisa dianggap tak berguna atau tak bernilai – meski akhirnya bisa diperdagangkan di pasar terbuka di masa depan, akibat produk yang gagal, tidak ada minat atau likuiditas diantara faktor-faktor risiko lainnya.
Resiko-resiko tersebut terus berlipat karena kenyataannya banyak startup yang gagal dan karena banyak blockchain dan mata uang kripto yang baru muncul saling berkompetisi untuk memperebutkan pasar.
Beberapa blockchain bahkan akhirnya akan usang, ditinggalkan dan tidak mendapat dukungan karena sistem dan produk yang lebih baik bermunculan yang bisa saja sesuai atau tidak sama sekali ketika sistem yang lama digantikan.
Ditambah dengan resiko kerugian akibat kesalahan teknis (glitch) atau pencurian aset-aset digital oleh peretas, penipu ICO dan resiko lainnya berkaitan dengan transfer dan perlindungan aset-aset digital, berinvestasi di ICO adalah salah satu bentuk penggalangan modal usaha berbasiskan massa yang paling spekulatif yang ada saat ini.
Token Yang Berfluktuasi vs Token Yang Tidak Berfluktuasi
Token-token yang dikeluarkan melalui ICO bisa saja, akan tetapi, memiliki satu bentuk faedah seperti memberi hak voting kepada pemegangnya atau memberi diskon kepada pengguna untuk membeli produk perusahaan atau menggunakan layanannya, diantara faedah lainnya.
Sementara itu, token lainnya dapat terapresiasi (naik) berdasarkan kejadian/tonggak sejarah tertentu di masa depan yang memicu kejadian likuiditas, termasuk mendapatkan hak-hak tertentu atau faedah atas produk yang ditawarkan.
Dua perbedaan utama diantara token-token tersebut – yang memiliki potensi untuk naik vs token yang tidak bisa – sempat menjadi bahasan di Amerika peringatan Securities and Exchange Commission (SEC) di akhir Juli yang menyatakan bahwa beberapa token yang ditawarkan di ICO (yang dapat berfluktuasi atau meningkat nilainya) bisa dianggap sebagai produk sekuritas oleh karena itu harus diatur (di regulasi) ketika ditawarkan kepada nasabah Amerika.
Perbedaan Wilayah Hukum
Memahami perbedaan apakah sebuah token dapat berfluktuasi di masa depan atau tidak, bukanlah satu-satunya jenis informasi yang harus diketahui investor ketika melakukan uji kelayakan, disamping membaca kertas putih atau presentasi yang ditawarkan emiten ICO.
Peluang dikembangkannya regulasi yang mengatur jaringan blokchain dan ICO oleh regulator utama masih jauh, meski pemerintah Australia baru-baru ini mengumumkan akan mengatur hal tersebut, tapi banyak emiten memilih bernaung di wilayah hukum asing (offshore) untuk meluncurkan ICO sehingga nasabah kurang terlindungi.
Seruan untuk Praktik Terbaik dan Penerapan Standar ICO
Financial Commission mendukung kebutuhan penegakan praktik terbaik untuk emiten ICO, termasuk ICC yang didukung oleh ahli pasar valuta asing dan mata uang kripto sehingga bisa membantu upaya ini.
ICC Financial Commission akan bekerja membuat garis haluan untuk praktik terbaik dan standar yang harus dilaksanakan setiap emiten ICO dan sebagai bagian dari syarat proses sertifikasi ICO.
Financial Commission berada di posisi yang ideal dalam menyediakan layanan ini berkat struktur organisasinya dan pengalaman bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan internasional termasuk wilayah hukum luar negeri (offshore).
Financial Commission menyambut ahli-ahli industri Layanan Keuangan (Financial Services (Finserv)) termasuk yang ada di dalam komunitas Fintech untuk mendaftar sebagai anggota komite ICC yang baru saja terbentuk, dalam rangka menciptakan standar bagi emiten ICO. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang proses sertifikasi ICO.
Tantangan Untuk Blockchain: Metode Untuk Mencapai Konsensus
Oleh karena berbagai mata uang kripto yang baru muncul berupaya membedakan pendekatan mereka tentang bagaimana blockchain dan/atau kontrak pintar mereka bekerja, persaingan cenderung sengit antar kontrak pintar dan pengembang blockchain.
Konsensus diperlukan untuk memverifikasi transaksi menggunakan buku kas terdistribusi tak terpercaya (trustless distributed ledger), akan tetapi metode tentang bagaimana Konsensus dapat dicapai terus berubah. Ethereum, yang memiliki token mata uang kripto sendiri yang disebut dengan Ethereum (ETH), atau Ether, sudah digunakan banyak emiten ICO untuk ERC20-complaint smart contract.
Jaringan Ethereum sedang bersiap untuk pindah ke Casper, model proof-of-stake untuk menarik konsensus, dibandingkan model saat ini yaitu proof-of-work.
Bitcoin juga menggunakan model proof-of-work untuk mencapai konsensus, yang bisa menjadi subyek serangan jika mayoritas kekuatan CPU dikendalikan oleh node-node (setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dalam jaringan) yang bekerjasama untuk menyerang jaringan atau jika mereka mampu melampaui rantai terpanjang untuk mengulang proof-of-work dan mengubah riwayat jaringan. Hal ini dijelaskan secara abstrak oleh penemu Bitcoin Satoshi Nakamoto pada kertas putih aslinya, seperti pada kutipan berikut:
sumber: Bitcoin.org
(Klik untuk lihat)
Apa yang mendorong inovasi blockchain?
Metode-metode untuk menentukan konsensus di dalam jaringan blockchain mendapat tantangan karena blockchain bersaing untuk membedakan dirinya dari satu sama lain sambil menarik para pengembang untuk membangun berbagai produk pada sistem terpusat dan protokol open-source mereka.
Ketika masing-masing metode untuk menghasilkan konsensus memiliki kelebihan dan kekurangan pada protokol blockhain tertentu, maka ragam metode pendekatan bagaimana konsensus di hasilkan merupakan salah satu bagian yang mendorong pendekatan inovasi baru terhadap kriptografi. Protokol ini menggunakan algoritma matematika rumit untuk menghasilkan konsensus, yang mempengaruhi bagaimana blockchain beroperasi dan kontrak pintar yang berjalan diatasnya.
Mencapai Konsensus
Pada model proof-of-stake yang diajukan oleh Casper di Ethereum, para penambang memiliki “saham/bagian” sebagai taruhan kecil untuk menebak blok berikutnya (arah konsensus) di dalam sistem, dimana taruhan yang tepat akan mendapat hasil sementara jika salah akan mendapat penalti, membuat para penambang yang mendapat hasil berupaya menyelaraskan dirinya dengan konsensus (ketika bertaruh) untuk mencegah terkenal penalti dan mendapatkan hasil atau reward. Ini disebut dengan consensus-by-bet, seperti pada kutipan di bawah yang diambil dari Ethereum.org:
sumber: Ethereum.org
(Klik untuk lihat)
Masing-masing Ethereum dan Bitcoin pernah mengalami hard-fork (perubahan radikal pada protokol yang membuat blok/transaksi yang tadinya tidak valid menjadi valid), yang merupakan tantangan lain yang mendorong inovasi menggunakan protokol baru dan ada ratusan mata uang kripto dan jaringan blockchain tambahan yang berkembang, dimana forks berpotensi hadir ketika jaringan dibagi menjadi dua.
Hard-Forking: Berkembang atau Mandeg?
Bitcoin memiliki protokol jaringan Blockchain tersendiri, meski baru-baru ini mengalami hard-fork awal Agustus 2017 dimana sebagian penambang di jaringan nya memilih untuk berpisah dan menciptakan jaringan baru yang dinamakan Bitcoin cash (BCH).
Soft-forks terjadi sementara jika dibandingkan dengan hard-forks yang bisa jadi permanen akibat node-node yang belum di upgrade untuk menopang hard fork tidak mampu memvalidasi blok-blok yang telah diciptakan menggunakan aturan konsensus baru yang diterapkan oleh node-node yang menopang hard fork tersebut.
Hard-forks meliputi user-operated-soft-forks (UOHF) (yang dioperasikan pengguna) dan miner-operated-soft-forks (UOSF) (yang dioperasikan oleh penambang) dapat dianggap sebagai evolusi alami dari jaringan blockchain, sesuai hukum, yang kuatlah yang bertahan, maka hanya protokol yang paling lentur dan mendapat sokongan lah yang akan bertahan dan berhasil.
Selanjutnya, potensi hard-fork lainnya disebut Segwit2x yang terjadi pada November 2017 pada protokol Bitcoin, yang sekali lagi menyebabkan mata uang kripto lainnya terpecah dari blockchain bitcoin, seperti terlihat pada kutipan blog di bawah:
(Klik untuk lihat)
Sejak kontrak pintar digunakan untuk menciptakan token pada ICO, sering kali pada Ethereum atau protokol blockchain lainnya, potensi terjadinya forks merupakan komponen penting dari proses sertifikasi ICO karena ada lebih dari 600 mata uang kripto (kontrak pintar) per Agustus 2017 yang muncul dan banyak diantaranya dibangun di atas jaringan-jaringan blockchain lainnya atau menggunakan jaringan mereka sendiri.
Evolusi Protokol Kontrak Pintar Baru
Banyak kontrak pintar terbatas pada kode yang mereka gunakan dan jaringan dimana mereka berjalan dan masing-masing dari protokol tersebut memiliki batasan oleh karena itu praktik terbaik perlu segera ditetapkan baik bagi komunitas startup, para pemangku kepentingan dan investor yang mendukungnya.
Hal ini sangatlah penting karena mayoritas uang investor telah hilang baik karena kecacatan kode pada kontrak pintar yang akhirnya dimanfaatkan oleh pengguna yang berhasil mendapatkan akses melalui celah pada kontrak pintar tersebut.
Ethereum berencana untuk beralih ke Metropolis sebagai bagian dari roadmap 2017 nya yang diterbitkan di Februari, karena sejumlah perbaikan telah diajukan, termasuk kemudahan pemrograman, pemisahan akun dan perbaikan anonimitas (keadaan tanpa nama), dalam sebuah versi peningkatan yang akan menyebabkan percabangan ke hard-fork lainnya yang diperkirakan di akhir September 2017.
sumber: ETHNews.com
(Klik untuk lihat)
Sebagai bagian dari peningkatan ke algoritma Casper yang menggunakan pendekatan proof-of-stake ketika menambang, rencana difficulty-bomb yang akan bertindak sebagai batu loncatan ke Casper akan ditambahkan nanti, tidak akan disertakan pada hard fork Metropolis di September dan malah diperkirakan akan disertakan pada hard fork selanjutnya, seperti postingan Josh Breslauer di Steemit.
Selanjutnya, protokol kontrak pintar terus berkembang serta legalitas dan cara pendekatan penegakan sistem hukum global terhadap perundangan kontrak pintar ketika terjadi perselisihan hukum merupakan wilayah penting yang menjadi bahasan di industri ini termasuk ide penciptaan Persekutuan Perusahaan Ethereum.
Transformasi Revolusioner: Sekarang dan Masa Depan
Karena pengembangan yang cukup bergairah dan berlanjutnya inovasi di bidang yang menjanjikan ini, dimana nantinya, teknologi akan terpusat, maka ada banyak rintangan dan tantangan yang akan di hadapi industri ini termasuk teknologi, ideologi, hukum, peraturan, etika dan akhirnya politik.
Teknologi Blockchain harus bertahan sebagai moda perubahan baru yang menggerakan revolusi industri ke-4 yang sudah dimulai berkat teknologi distribusi buku kas dan sudah teruji oleh berbagai percobaan seperti Bitcoin yang sukses mengungguli kapitalisasi PayPal, contohnya, yang menginspirasi ratusan mata uang kripto baru, blockchain dan teknologi-teknologi baru yang akan berjalan dan berlari pada teknologi blockchain.
[/fusion_tab][fusion_tab title=”ICO Bersertifikat” icon=””]
[/fusion_tab][fusion_tab title=”Komite Sertifikasi ICO ” icon=””]
Pavel Salas – Kepala Komite Sertifikasi ICO
Pavel dikenal di industri valuta asing karena peran seniornya diberbagai merek FX internasional, termasuk Alpari, Alfa-Bank dan GKFX. Utamanya, Mr. Salas dikenal karena mengembangkan dan mengelola operasi salah satu platform perdagangan sosial terpopuler di dunia, eToro wilayah Rusia dan CIS. Hari ini, Pavel muncul sebagai seorang ahli di bidang teknologi mata uang kripto dan blockchain. Saat ini beliau juga merupakan CEO Tokenbox, sebuah ekosistem unik yang disatu sisi menggabungkan dana mata uang kropto di bawah kelolaan manajer-manajer portfolio profesional dan trader dan disisi lainnya investor. Pavel juga merupakan pendiri perusahaan konsultasi Blockchain Consult, yang fokus dalam mendidik perusahaan terkait dengan teknologi dan integrasi blockchain pada proses usaha tradisional. Selain kegiatan usahanya, Mr. Salаs juga mengadakan berbagai kelas master yang berkaitan dengan mata uang kripto dan blockchain di berbagai universitas terkemuka di Rusia, termasuk sebagai penasehat di Majlis Rendah (State Duma) di Rusia berkenaan dengan regulasi pasar dan teknologi baru ini. |
Steven Hatzakis – Konsultan Fintech
Steven Hatzakis merupakan CEO dari perusahaan konsultasi Fintech Steven Hatzakis Inc., dan juga bertindak sebagai Global Director of Research, Forex & Futures, bagi Reink Media Group yang berbasis di Michigan, mengepalai merk portfolio Forexbrokers.com dan Futuresbrokers.com. Sebelumnya, Steven bertindak sebagai Editor di Finance Magnates dan malang melintang di industri Forex selama hampir 20 tahun dengan memangku ragam jabatan di berbagai pialang daring berbasis teknologi yang teregulasi di Amerika dan internasional. |
Avi Mizrahi – Editor Blockchain di Finance Magnates
Avi merupakan ekonom terlatih dengan gelar BA dan MBA dari TAU, dengan spesialisasi di bidang keuangan dan kewirausahaan. Minatnya terhadap budaya usaha di China menggiringnya untuk mempelajari IMBA di National Chengchi University di Taipei. Sebelumnya dia bekerja di meja perdagangan stock option untuk sebuah bank di Israel dan kemudian menjadi rekan bagi FXCM. Avi adalah Managing Editor di Finance Magnates’. |
Dmitri Turkevich – Direktur Pengembangan Usaha di Rambler&Co.
Dmitri Turkevich adalah profesional pemasaran berpengalaman di industri periklanan daring dengan fokus di pemasaran digital di lingkup keuangan daring dan sektor permainan (gaming). Sejak November 2015, Dmitri bertindak sebagai Direktur Pengembangan Usaha di Rambler&Co. sebuah agensi pemasaran inovatif yang menyajikan konten di situs dan perangkat selular ke 42 juta pengguna di berbagai publikasi dan melalui berbagai merek. Sejak 2013, Dmitri merupakan mitra di MediaSniper, perusahaan media berbasis di Moscow yang menyajikan Real-Time Bidding (RTB) secara global dan Demand Side Platform (DSP). Sebelum mendirikan MediaSniper di 2013, Dmitri merupakan CEO BDirect Media & Gaming selama enam tahun sejak Maret 2008. Sebelum menjalani karir di pemasaran keuangan yang sudah hampir mencapai satu dekade, Dmitri mengambil jurusan ekonomi di 2002 selama empat tahun di Institute for US and Canadian Studies – sebuah wadah pemikir Rusia yang merupakan bagian dari Akadami Ilmu Pengetahuan Rusia (Russian Academy of Sciences). |
Simon Grunfeld – Pendiri – Gallant Partners
Sebagai seorang pembaharu independen, manajer proyek dan konsultan penasehat, Simon memulai karir dibidang IT untuk kemudian terdaftar di CTA (2006) dan mendirikan Gallant FX serta menjadi wakil pendiri dan mengepalai pengembangan produk Gallant VPS dan menjadi wakil pendiri Gallant Capital Markets (GCMFX). Perusahaan ini merupakan salah satu penyedia VPS pertama dipasar valas ritel. Simon saat ini merupakan anggota aktif di divisi konsultan di Netsmart Technologies (perusahaan teknologi layanan kesehatan terkemuka), dan memberi nasehat dan panduan untuk proyek dan pengembangan di Gallant Partners; butik pengembangan perangkat lunak yang yang didirikan di 2004 lalu. |
Bryan Feinberg – CEO dan pendiri Etheralabs, Zephyr serta P2Primex
Tuan Feinberg merupakan CEO dan pendiri Etheralabs, Zephyr serta P2Primex, ketiganya masih dalam tahap perluncuran awal yang fokus melayani industri blockchain. Tuan Feinberg merupakan bankir investasi berlisensi yang memegang lisensi FINRA seri 7, 63 dan 79 dan juga merupakan mitra pendiri blockchain.com, sumber berita terkemuka bagi aset-aset digital. Selain itu tuan Feinberg juga tercantum sebagai anggota dewan Blockchain Intelligence Group dan menyediakan layanan nasehat bagi perusahaan rintisan fintech (teknologi keuangan) baik yang sudah matang maupun yang baru berkembang di lingkup industri blockchain. |
Theodosis Mourouzis – Direktur MSc di departemen Business Intelligence and Data Analytics di Cyprus International Institute of Management (CIIM)
Dr. Mourouzis adalah Direktur MSc di departemen Business Intelligence and Data Analytics di Cyprus International Institute of Management (CIIM) dan mitra peneliti di UCL ’s centre for Blockchain Technologies (UCL-CBT) dan secara mandiri memberikan nasehat kepada banyak perusahaan blockchain termasuk diantaranya BitJob, Greeneum dan Crypto20. Keahliannya meliputi cryptanalysis dan analisa data dalam pencegahan penipuan termasuk keamanan dan regulasi blockchain. Dr. Mourouzis memegang gelar BA/MA bidang Matematika: University of Cambridge, UK, Master di Studi Lanjutan Matematika: University of Cambridge, UK, Master di bidang Riset (MRes) di Ilmu Keamanan dari University College London (UCL) dan menyandang PhD dibidang keamanan informasi dan Kriptografi dari University College London (UCL). Dr. Mourouzis adalah penerima penghargaan juara Sandi 2013 (Cipher Champion) dari UK University. |
Vitaly Bulychev – Rekan Pendiri Pandora Boxchain
Vitaly Bulychev dikenal sebagai pengusaha, investor dan periset dibidang teknologi buku kas terdistribusi sejak 2012. Terinsipirasi oleh peluang terpusat dan sinergi dari kompetensi ragam ilmu, Vitaly berinvestasi di sejumlah proyek yang berkaitan dengan kripto, termasuk penambangan skala industri dan pengelolaan investor swasta. Saat ini Vitaly sedang mengerjakan Pandora Boxchain, sebuah proyek kecerdasan buatan, ekonomi global terpusat serta memberi nasehat dan berpartisipasi dalam penerapan sejumlah proyek khususnya platform pemrosesan, peralatan delegasi demokrasi dan solusi di bidang keamanan cyber (maya). |
[/fusion_tab][fusion_tab title=”Panduan Sertifikasi ICO” icon=””]
Financial Commission dengan bangga mengumumkan pembentukan komite sertifikasi ICO selanjutnya disebut ICO Certification Committee (ICC), yang terdiri dari sejumlah ahli Fintech yang berasal dari pasar valuta asing dan mata uang kripto, yang akan membantu mendorong standar sertifikasi dan protokol.
Sertifikasi ini terbatas pada penilaian yang dilakukan oleh ICC terhadap platform mata uang kripto emiten yang selaras dengan serangkaian kriteria minimal yang telah ditetapkan oleh ICC, beberapa diantaranya wajib untuk dipenuhi agar sertifikasi diterima. Financial Commission akan mengeluarkan sertifikasi hanya ketika semua persyaratan terpenuhi tanpa kecuali oleh perusahaan yang mengajukan sertifikasi ICO dan standar sertifikasi ICO akan terus berkembang sesuai panduan Komite Sertifikasi ICO Financial Commission.
Saat ini proses Sertifikasi ICO menguji ratusan poin-poin penting di seluruh kategori penting meliputi:
- Legal dan Domisili:
- Potensi Kepatuhan Regulasi:
- Kesesuaian Industri dan Produk untuk ICO:
- Alasan menggunakan pendanaan Kripto vs pendanaan tradisional
- Kemampuan Teknologi Emiten Dalam Mencerminkan Perubahan Kapitalisasi:
- Pendanaan Proyek dan Keamanan:
- Rancangan Kontrak Pintar dan Jaringan Yang Digunakan Blockchain:
- Spesifikasi Token:
- Detail ICO:
- Produk Pihak Ketiga /Solusi Yang Digunakan Untuk Mendukung Penawaran:
- Komunikasi ICO:
- Situs Perusahaan / Situs ICO
- Keamanan Pendanaan
Financial Commission tidak mendukung atau membenarkan ICO mana pun karena ini bagian dari proses sertifikasi ICO. Proses sertifikasi hanya menetapkan kriteria awal minimum yang harus di penuhi oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sertifikasi dan tidak boleh disalah artikan sebagai indikasi kesesuaian ataupun rekomendasi. Mohon baca Pernyataan Penyangkalan Sertifikasi ICO kami untuk memahami lebih lanjut.
[/fusion_tab][fusion_tab title=”Pernyataan Penyangkalan Sertifikasi ICO ” icon=””]
Sertifikasi terbatas pada penilaian yang dilakukan oleh ICC terhadap platform mata uang kripto emiten yang selaras dengan serangkaian kriteria minimal yang telah ditentukan oleh ICC, beberapa diantaranya wajib dipenuhi untuk mendapatkan persetujuan sertifikasi. Financial Commission hanya akan mengeluarkan sertifikasi jika semua persyaratan dipenuh tanpa kecuali oleh perusahaan yang mengajukan sertifikasi ICO dan standar sertifikasi ICO akan terus berkembang sesuai penduan Komite Sertifikasi ICO Financial Commission.
Khususnya, sertifikasi tidak dimaksudkan untuk menganalisa atau mendukung informasi berikut, terkait dengan emiten ICO:
- strategi, pandangan dan prospek pertumbuhan;
- rencana masa depan, harapan, perkiraan dan potensi pertumbuhan di masa depan;
- rencana atau niat berkaitan dengan produk baru dan akuisisi;
- penghasilan di masa depan dan performa;
- likuiditas, kecukupan modal, sumber modal dan belanja modal;
- prospek ekonomi dan tren industri;
- pengembangan di pasar tempat emiten beroperasi;
- dampak dari inisiatif peraturan;
- daya saing (kekuatan dan kelemahan) emiten; dan
- kekuatan pesaing emiten.
TIDAK ADA PERWAKILAN, JAMINAN ATAU KOMITMEN, TERSURAT MAUPUN TERSIRAT, DIBUAT SEBAGAI, DAN TIDAK BOLEH BERGANTUNG KEPADA, KEADILAN, AKURASI, KELENGKAPAN ATAU KETEPATAN INFORMASI ATAU OPINI YANG TERKANDUNG DIDALAM LAPORAN SERTIFIKASI. LAPORAN SERTIFIKASI INI TIDAK BOLEH DIPERCAYA/DIGUNAKAN DALAM BENTUK APAPUN SEBAGAI SARAN INVESTASI, KEUANGAN, LEGAL, PAJAK ATAU BENTUK SARAN LAINNYA DAN TIDAK BOLEH DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGANTI PENILAIAN MANDIRI DAN SETIAP ORANG MEMAHAMI INFORMASI YANG DINYATAKAN DIDALAM LAPORAN SERTIFIKASI INI HARUSLAH DISELIDIKI DAN DIANALISA SENDIRI. KECUALI DINYATAKAN LAIN, INFORMASI YANG DISAJIKAN DI LAPORAN SERTIFIKASI INI BERDASARKAN RAGAM PERMASALAHAN SESUAI TANGGAL YANG DISEBUTKAN ATAU, JIKA TIDAK ADA TANGGAL YANG DISEBUTKAN, MAKA DIANGGAP SEBAGAI TANGGAL PERSIAPANNYA BUKAN TANGGAL DIMASA DEPAN, DAN INFORMASI SERTA OPINI YANG TERKANDUNG DIDALAM LAPORAN SERTIFIKASI DAPAT BERUBAH TANPA PEMBERITAHUAN. FINANCIAL COMMISSION TIDAK BERKEWAJIBAN UNTUK MEMUTAKHIRKAN MAUPUN MEREVISI SETIAP INFORMASI UNTUK MENEGASKAN BAHWA INFORMASI LANGSUNG TERSEDIA SETELAH DIBUAT ATAU PADA KONDISI TERTENTU ATAU PERUBAHAN TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN RILIS. TIDAK SATUPUN DIANTARA FINANCIAL COMMISSION, ICC ATAU DIREKTUR TERKAIT, PEJABAT, PEGAWAI ATAU AGEN LAINNYA BERTANGGUNG JAWAB DALAM BENTUK APAPUN (AKIBAT KELALAIAN DALAM KONDISI APAPUN) ATAS SETIAP KERUGIAN YANG MUNCUL AKIBAT PENGGUNAAN SERTIFIKASI ATAU ISINYA ATAU KONDISI APAPUN YANG MUNCUL TERKAIT DENGAN SERTIFIKASI DAN SEMUA KEWAJIBAN SEPERTI ITU DISANGKAL (DINYATAKAN).
INFORMASI YANG TERKANDUNG DI DALAM LAPORAN SERTIFIKASI TIDAK BOLEH DIPERBANYAK ATAU DIBAGIKAN DALAM BENTUK APAPUN TANPA MENDAPAT PERSETUJUAN TERTULIS DARI FINANCIAL COMMISSION.
FINANCIAL COMMISSION TIDAK MEMBERI JAMINAN BAHWA EMITEN PLATFORM ATAU TEKNOLOGI LAINNYA YANG DIGUNAKAN OLEH EMITEN AKAN BEBAS GANGGUAN, ERROR ATAU TERSEDIA SETIAP SAAT.
FINANCIAL COMMISSION TIDAK MEMBERI JAMINAN APAPUN, MENYATAKAN, BAIK SECARA TERSIRAT, ATAU SECARA HUKUM, BERKAITAN ATAU BERHUBUNGAN DENGAN SUBYEK YANG DIBAHAS DISINI. TAK TERBATAS PADA HAL YANG SUDAH DISEBUTKAN SEBELUMNYA, FINANCIAL COMMISSION SECARA KHUSUS MENYANGKAL, SEJAUH YANG DIIZINKAN PERUNDANGAN, SEMUA JAMINAN TERSIRAT TENTANG KELAYAKAN UNTUK DIPERDAGANGKAN DAN KESESUAIAN UNTUK TUJUAN TERTENTU PERIHAL SUBYEK YANG DISEBUTKAN DISINI, TERMASUK, TAK TERBATAS PADA, PLATFORM BERSERTIFIKAT. FINANCIAL COMMISSION MENYANGKAL/BERTANGGUNG JAWAB ATAS SETIAP TINDAKAN PENIPUAN, KELALAIAN DARI PERBUATAN YANG TIDAK BENAR ATAS NAMA PENERBIT.
FINANCIAL COMMISSION TIDAK AKAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PIHAK LAINNYA ATAS KEHILANGAN KEUNTUNGAN, KEHILANGAN USAHA, ATAU SECARA TIDAK LANGSUNG, INSIDENTAL, AKIBAT DARI, KHUSUSNYA ATAU GANTI RUGI BERKAITAN DENGAN SERTIFIKASI YANG DIBUAT OLEH FINANCIAL COMMISSION, MESKI KETIKA ORANG TERSEBUT SUDAH DIBERI TAHU AKAN KEMUNGKINAN KERUSAKAN/KERUGIAN.
KOMITE FINANCIAL COMMISSION, TERMASUK ICC, DRC, PEMEGANG SAHAM, ANGGOTA DEWAN, ANGGOTA, PENASEHAT, KONSULTAN DAN STAFF LAINNYA ATAU KONTRAKTOR JIKA ADA – BAIK LANGSUNG MAUPUN TIDAK – KEPENTINGAN INVESTOR MODAL USAHA ATAU INVESTOR RITEL YANG SUDAH BERINVESTASI ATAU SEDANG MEMPERTIMBANGKAN BERINVESTASI DI BERBAGAI ICO YANG DIBAWA KEPADA FINANCIAL COMMISSION UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKASI /PERTIMBANGAN.
[/fusion_tab][/fusion_tabs][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]